Pages

Labels

Sabtu, 31 Mei 2014

Selamat Datang, Sayang


     Tiga puluh sembilan minggu lamanya ibu, ayah, nenek, kakek, dan seluruh keluarga menunggumu, nak...
Akhirnya hari itu tiba. Tepat di hari yang ibu inginkan akan kehadiranmu, karena sebelumnya ibu sudah meminta satu hari untuk kelahiranmu pada-Nya nak, dan begitu baik hatinya Dia, Dia mengabulkan permintaan ibu, sayang... :)

          Ya, tepat hari Jum'at di bulan Mei itu dirimu lahir nak, di hari yang begitu ibu inginkan.
Hari itu tak ada seorangpun keluarga yang tak cemas akan tanda-tanda kehadiranmu, karena ada sedikit masalah dengan tanda akan hadirnya dirimu. Dua malam sebelum hari kelahiranmu ibu merasakan mulas, ibu yakin itu adalah salah satu signal darimu, tetapi selama dua malam itu tak ada tanda lain yang menandakan akan hadirnya dirimu, akhirnya bidan pun berkata "Teu acan waktosna panginten teh.."

Mendengar hal tersebut, ibu pasrahkan kembali pada-Nya, mungkin dirimu memang belum mau memandang dunia ini ... :)

               Tetapi, ketika Jum'at subuh tiba, tepatnya pukul 04.00 ibu merasakan ada cairan yang keluar, seperti air kencing, tetapi ibu bingung kenapa air kencing itu tidak bisa ditahan sama sekali...
Akhirnya ibu cepat berlari ke kamar mandi, setelah itu ibu membangunkan nenek dan ayah, ayah pun terkaget mendengarnya dan akhirnya ibu dilarikan ke bidan desa, untuk melakukan pemeriksaan cairan apa yang keluar tersebut.


                Setibanya di bidan, ibu diperiksa, dan positif bahwa cairan tersebut adalah air ketuban, air ketuban yang telah pecah duluan, dan bidan menyebut gejala tersebut KPD, Ketuban Pecah Dini. Setelah diperiksa, baru pembukaan satu ternyata. Setelah ditunggu beberapa jam, pembukaan tidak bertambah sayang, mulas pun tak ibu rasakan. Karena hal tersebut, terpaksa ibu harus dilarikan ke Rumah Sakit, dan harus merasakan yang namanya 'induksi'.

           Proses induksi dilakukan sejak pukul 14.30, selama proses tersebut ibu merasakan mulas yang sangat hebat. Ketika mulas terasa, ayahmu pun kena imbasnya sayang. Setiap mulas terasa, ibu cengkram tangan ayahmu kuat-kuat, ibu peluk tubuhnya seakan ibu akan meremukkan tubuhnya, semakin kuat mulas yang ibu rasakan, semakin kuat pula ibu mencengkram dan memeluk tubuh ayahmu. Rasanya ibu tak tahan dengan rasa mulas itu, tetapi nenek dan ayahmu tidak berhenti menyemangati ibu untuk melahirkanmu secara normal.

Akhirnya waktu yang dinanti tiba...
Tepat pukul 21.12 dirimu lahir ke dunia ini...

Nenek, ayah, ibu, bidan, dan dokter senang atas kelahiranmu...
Ketika dirimu lahir, ibu tak percaya bahwa ibu bisa melahirkanmu, dirimu sepanjang 47 cm, seberat 2600 gram lahir dari rahim ibu. Subhanalloh... benar-benar Dia telah menunjukkan kekuasaan-Nya..
Selepas lahirnya dirimu, rasa mulas itu hilang, rasa sakit itu sirna, ibu lupa dengan semua itu, semuanya tergantikan dengan kehadiran dirimu... :')

      Hari ini, ketika ibu menulis semua ini, dirimu telah berumur 3 minggu..
Ibu dan ayah telah memberimu nama, semoga nama yang telah kami berikan kepadamu dapat mengantarkanmu dalam kebaikan, aamiin... :)

Selama 3 minggu ini, dirimu sering membangunkan kami...

Lelah?
Memang lelah...

Malas untuk bangun?
Ya, sulit rasanya untuk membuka mata kami...

Tapi semuanya tak pantas untuk kami keluhkan.
Kenapa?
Karena hadirnya dirimu adalah anugrah, rizki, amanah bagi kami...
Karena hadirnya dirimu adalah salah satu doa kami yang telah dikabulkan oleh-Nya...
dan karena kalau kami mengeluh, berarti kami tidak bersyukur atas hadirnya dirimu...

Hannan...
Sayang...
Hanhan kecil ayah dan ibu...
Tumbuhlah menjadi anak yang sholehah...
Tumbuhlah menjadi anak yang pemurah...
Tumbuhlah menjadi anak yang bisa membanggakan kami sebagai orangtuamu dan bagi orang-orang yang berada di sekitarmu...

Hannan...
Sayang...
Hanhan kecil ayah dan ibu...
Maafkan ayah dan ibu yang belum bisa memberikan hal terbaik untukmu, tetapi ayah dan ibu akan selalu mengusahakan yang terbaik untukmu, sayang... :)

Peluk dan cium selalu untukmu, sayang... :*



Jumat, 02 Mei 2014

Han-Han Kecil, Kapan Mau Mengisi Hari-Hari Ibu dan Ayah?

 


Mei 2014...

Tak terasa sudah berjumpa kembali dengan bulan Mei, bulan yang aku dan suamiku nantikan. Tak ada perayaan apa-apa memang, hanya saja kami sedang menunggu hadirnya pujaan hati kami, pujaan hati yang selama 9 bulan terakhir ini aku ajak kemana-mana. Ya, dialah calon bayi kami, han-han kecil... :)

Bisa dibilang penantian yang sangat dinantikan, serasa tak sabar ingin segera melihat kehadirannya..

Han-han kecil, sayang, kapan Ibu dan Ayah bisa melihatmu secara langsung nak?
Kapan ibu dan ayah bisa mendengar tangisanmu nak?
Memang masih ada beberapa hari lagi yang harus Ibu dan Ayah tunggu sehingga Ibu dan Ayah bisa melihat dan mendengar tangismu, itu pun menurut prediksi manusia.
Tetapi ketetapan Allah tak ada yang bisa menebak, mungkin saja hari ini atau mungkin malam ini, atau besok, atau entah kapan kau akan segera mengisi hari-hari Ibu dan Ayah.

Han-han kecil...
Kapan pun waktu yang telah Allah tetapkan kepadamu untuk segera hadir dalam hati-hari Ibu dan Ayah, kami siap menunggu. Yang terpenting bagi Ibu dan Ayah adalah kau lahir dengan sehat dan selamat. Tumbuh menjadi anak yang sholeh/sholehah, dilebarkan pintu rezekinya, menjadi anak yang selalu berbakti kepada Ibu dan Ayah, serta tumbuh dengan kasih sayang dari banyak orang ... :)
Aamiin...

Tak sabar memang untuk menantikan kehadiranmu, tapi Ibu tak bisa memaksamu untuk segera lahir ke dunia ini, kelahiranmu telah ditentukan secara matang oleh-Nya, Dia tahu kapan waktu yang sangat tepat untuk Ibu dan Ayah berjumpa denganmu ... :)

Han-han kecil...
Salam sayang untukmu disana dari Ibu dan Ayah...
Penantian Ibu dan Ayah tak akan pernah berakhir untukmu sayang ... :*
Semoga kau selalu diberi kesehatan dan keselamatan...
Sampai berjumpa di hari yang telah ditentukan-Nya... :*

^ Elsa Febriyanti ^
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...