Tiga puluh sembilan minggu lamanya ibu, ayah, nenek, kakek, dan seluruh keluarga menunggumu, nak...
Akhirnya hari itu tiba. Tepat di hari yang ibu inginkan akan kehadiranmu, karena sebelumnya ibu sudah meminta satu hari untuk kelahiranmu pada-Nya nak, dan begitu baik hatinya Dia, Dia mengabulkan permintaan ibu, sayang... :)
Ya, tepat hari Jum'at di bulan Mei itu dirimu lahir nak, di hari yang begitu ibu inginkan.
Hari itu tak ada seorangpun keluarga yang tak cemas akan tanda-tanda kehadiranmu, karena ada sedikit masalah dengan tanda akan hadirnya dirimu. Dua malam sebelum hari kelahiranmu ibu merasakan mulas, ibu yakin itu adalah salah satu signal darimu, tetapi selama dua malam itu tak ada tanda lain yang menandakan akan hadirnya dirimu, akhirnya bidan pun berkata "Teu acan waktosna panginten teh.."
Mendengar hal tersebut, ibu pasrahkan kembali pada-Nya, mungkin dirimu memang belum mau memandang dunia ini ... :)
Tetapi, ketika Jum'at subuh tiba, tepatnya pukul 04.00 ibu merasakan ada cairan yang keluar, seperti air kencing, tetapi ibu bingung kenapa air kencing itu tidak bisa ditahan sama sekali...
Akhirnya ibu cepat berlari ke kamar mandi, setelah itu ibu membangunkan nenek dan ayah, ayah pun terkaget mendengarnya dan akhirnya ibu dilarikan ke bidan desa, untuk melakukan pemeriksaan cairan apa yang keluar tersebut.
Setibanya di bidan, ibu diperiksa, dan positif bahwa cairan tersebut adalah air ketuban, air ketuban yang telah pecah duluan, dan bidan menyebut gejala tersebut KPD, Ketuban Pecah Dini. Setelah diperiksa, baru pembukaan satu ternyata. Setelah ditunggu beberapa jam, pembukaan tidak bertambah sayang, mulas pun tak ibu rasakan. Karena hal tersebut, terpaksa ibu harus dilarikan ke Rumah Sakit, dan harus merasakan yang namanya 'induksi'.
Proses induksi dilakukan sejak pukul 14.30, selama proses tersebut ibu merasakan mulas yang sangat hebat. Ketika mulas terasa, ayahmu pun kena imbasnya sayang. Setiap mulas terasa, ibu cengkram tangan ayahmu kuat-kuat, ibu peluk tubuhnya seakan ibu akan meremukkan tubuhnya, semakin kuat mulas yang ibu rasakan, semakin kuat pula ibu mencengkram dan memeluk tubuh ayahmu. Rasanya ibu tak tahan dengan rasa mulas itu, tetapi nenek dan ayahmu tidak berhenti menyemangati ibu untuk melahirkanmu secara normal.
Akhirnya waktu yang dinanti tiba...
Tepat pukul 21.12 dirimu lahir ke dunia ini...
Nenek, ayah, ibu, bidan, dan dokter senang atas kelahiranmu...
Ketika dirimu lahir, ibu tak percaya bahwa ibu bisa melahirkanmu, dirimu sepanjang 47 cm, seberat 2600 gram lahir dari rahim ibu. Subhanalloh... benar-benar Dia telah menunjukkan kekuasaan-Nya..
Selepas lahirnya dirimu, rasa mulas itu hilang, rasa sakit itu sirna, ibu lupa dengan semua itu, semuanya tergantikan dengan kehadiran dirimu... :')
Hari ini, ketika ibu menulis semua ini, dirimu telah berumur 3 minggu..
Ibu dan ayah telah memberimu nama, semoga nama yang telah kami berikan kepadamu dapat mengantarkanmu dalam kebaikan, aamiin... :)
Selama 3 minggu ini, dirimu sering membangunkan kami...
Lelah?
Memang lelah...
Malas untuk bangun?
Ya, sulit rasanya untuk membuka mata kami...
Tapi semuanya tak pantas untuk kami keluhkan.
Kenapa?
Karena hadirnya dirimu adalah anugrah, rizki, amanah bagi kami...
Karena hadirnya dirimu adalah salah satu doa kami yang telah dikabulkan oleh-Nya...
dan karena kalau kami mengeluh, berarti kami tidak bersyukur atas hadirnya dirimu...
Hannan...Sayang...Hanhan kecil ayah dan ibu...Tumbuhlah menjadi anak yang sholehah...Tumbuhlah menjadi anak yang pemurah...Tumbuhlah menjadi anak yang bisa membanggakan kami sebagai orangtuamu dan bagi orang-orang yang berada di sekitarmu...
Hannan...Sayang...Hanhan kecil ayah dan ibu...
Maafkan ayah dan ibu yang belum bisa memberikan hal terbaik untukmu, tetapi ayah dan ibu akan selalu mengusahakan yang terbaik untukmu, sayang... :)
Peluk dan cium selalu untukmu, sayang... :*
0 komentar:
Posting Komentar