Selasa, 07 Agustus 2012
Entahlah Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya
Hari ini, 06 Agustus 2012, bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan aku menghubungi seseorang, yakni orang yang benar-benar aku kenal. Aku ingin mengenalnya karena keyakinannya akan suatu hal, yakni keberaniannya dalam mengenakan cadar ... :)
Sebelum aku mengajaknya berbincang-bincang, aku meminta izin terlebih dahulu kepada kakaknya, awalnya kakaknya ragu memberikan izin kepadaku untuk berbincang dengan adiknya. Dengan setengah memaksa aku meminta izinnya dan menjamin bahwa aku tidak akan membicarakan hal yang macam-macam, wal akhir kakaknya memberikan izin kepadaku untuk berbincang-bincang dengannya, alhamdulillah ... :)
Aku menghubunginya tepat ketika dia sedang dalam perjalanan pulang menuju kampung halamannya, Padang. Aku menghubunginya via nomor handphone milik kakaknya. Perbincangan kami diawali dengan perkenalan (ya biasalah, introduction one by one... ;)). Ketika kutanyakan dia sedang dimana, dia mengatakan bahwa dia sedang berada di Lampung, masih perlu waktu dua hari lagi untuk sampai di tempat tujuan utama, Padang.
Perbincangan kami berjalan dengan hangat dan lancar, kami seperti sudah kenal cukup lama, padahal kami baru saja berkenalan beberapa saat yang lalu, sekitar lima atau sepuluh menit yang lalu. Tetapi meskipun dengan perkenalan yang sangat singkat, aku merasa perbincangan kami sudah mulai connect.
Selesai perkenalan, kami lanjutkan dengan berbagai macam perbincangan lainnya, salahsatunya aku menanyakan dimana dia bersekolah, kelas berapa, dan masih banyak yang lainnya. Dari pertanyaan-pertanyaan yang aku lontarkan, aku mendapatkan jawaban pasti darinya. Dia bersekolah di Jawa Tengah, tepatnya di kota Solo, tahun ini dia sedang berada di kelas satu SMA, dia bersekolah disana bersama dengan kakaknya yang umurnya tidak jauh berbeda, hanya terpaut satu tahun lebih tua darinya, keduanya perempuan (lupa, dari tadi nyerocos mulu tapi tak disebutkan laki-laki atau perempuannya... ;)). Dia mulai merantau ke Jawa dari semenjak masuk SMA sekarang, sedangkan sebelumnya dia bersekolah di MTS dekat rumahnya. Aku tanyakan berapa lama dia bersekolah SMA di Solo, dia menjawab bahwa di sekolahnya berlaku sekolah selama 5 tahun berikut dengan pengabdian. Subhanalloh, lama bangeeetttt... Dia bersekolah di Pondok Pesantren pula yang ternyata di pondoknya diberlakukan pemakaian cadar bagi santri putrinya.
Aku bertanya kepadanya sejak kapan dia mengenakan cadar tersebut, dia menjawab bahwa dia mengenakan cadar itu ketika dia masuk Pondok Pesantren tersebut. Banyak hal yang kutanyakan kepadanya mengenai awal mula dia mengenakan hijab itu. Ketika kutanyakan padanya apakah dia masuk pesantren disana atas kehendaknya sendiri ataukah ada unsur lain, ternyata jawabannya adalah "Awalnya terpaksa us, tapi mau gimana lagi, gak ada pilihan lain" ujarnya. Dia memanggilku dengan panggilan 'us' kependekan dari 'ustadzah'. Banyak pertanyaan yang aku lontarkan kepadanya selama kita berbincang-bincang.
"Awal anti pake cadar, apa anti merasa risih, gerah atau yang lainnya?"
"Awalnya gitu us, tapi lama kelamaan juga biasa, soalnya temen-temen yang lain juga sama"
"Apa anti merasa canggung kalo pake cadar"
"Nggak us, soalnya lingkungan sekitarnya mendukung. Di ma'had semuanya pake cadar"
"Ustadzah pake cadar?"
"Gak, ana pake kerudung biasa... :)"
"Alasan us belum pake cadar karena belum siap?"
"He, iya mungkin ya, disamping itu dilingkungan sekitar ana belum banyak yang pake cadar, dikampus pun hanya beberapa yang pake cadar"
"ouh... :)"
Mungkin seperti itulah kami berbincang-bincang.
Awalnya aku merasa bahwa aku bakalan agak canggung bila berbincang-bincang dengan orang yang bercadar seperti dia, tapi ternyata tidak seperti itu. Malah aku merasa nyaman berbincang dengannya, dan ternyata yang awalnya aku yang mau mengajaknya berbincang-bincang malah jadi terbalik, jadi dia yang mengajak aku berbincang-bincang, malah aku yang ditanya berbagai macam hal ... :)
Meskipun perkenalan dan perbincangan kami sangat singkat, tapi aku dapat merasakan bahwa dia merupakan anak yang menarik, mudah bergaul dengan orang lain, tapi entahlahlah bagaimana dia sebenarnya... :)
Kakaknya mengatakan padaku bahwa adiknya itu orangnya jutek, tapi yang aku rasakan malah sebaliknya ... :)
Perbincangan kami terputus, entah kapan akan bisa dilanjutkan kembali...
Dari perbincanganku kali ini, ternyata menilai seseorang itu tidak hanya cukup dengan hanya menilai dari segi fisiknya saja, tetapi kita harus tahu dulu bagaimana dalamnya. Buktinya, ketika aku mengira bahwa aku bakalan canggung mengobrol dengan orang yang menggunakan cadar karena aku tidak tahu bagaimana sebenarnya mereka, ternyata malah hal sebaliknya yang aku dapatkan ... :)
Kenali dulu dirinya, baru kau akan mengetahui bagaimana sebenarnya dia
Semangat Adikku, Keep Istiqomah... :)
Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, Menyusulkah atau tetap pada Keadaan Awal??
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sports Toto Football Team Odds | Sporting 100
BalasHapusThe Sporting 100 men's and women's teams will be battling for top prize 토토사이트 spots this season with the Sporting 100 men's and women's teams.